Algoritma Page Replacement Clock
Algoritma Clock merupakan
hasil modifikasi dari algoritma FIFO yang kedua dan juga merupakan model lain
dari algoritma page replacement second chance page, namun dalam implementasinya
menggunakan 'circular queue' dengan page berbentuk lingkaran.
Model lain dari Algoritma Second-Chance⇒Circular
Queue (Algoritma clock)
-Page dalam bentuk lingkaran
-Jika :
·
Nilai
bit = 0, ganti page
·
Nilai
bit = 1
ü Ubah nilai bit=0
ü Pointer bergerak ke page
berikutnya searah jarum jam
Contoh
Cara Kerja Algoritma
Clock
– Algoritma Clock
menggunakan prinsip Second-Chance tapi dengan antrian yang berbentuk melingkar
– Pada antrian ini terdapat pointer yang
menunjuk ke halaman yang paling lama berada di antrian.– Ketika terjadi kesalahan halaman, halaman yang ditunjuk oleh pointer akan diperiksa bit acuannya seperti pada Second-Chance.
– Jika bit acuan = 0, halaman tersebut akan langsung diganti. Jika bit acuan = 1, bit acuannya diubah menjadi 0 dan pointer akan bergerak searah jarum jam ke halaman yang berada di sebelahnya.
Kelebihandan Kekurangan Algoritma Clock
a.
Kelebihan
Algoritma Clock :
·
Algoritma
yang paling sederhana, dengan skema proses yang meminta CPU mendapatprioritas.
b.
KekuranganAlgoritma
Clock
·
Waiting
time yang rata-ratanyacukup lama.
·
Terjadinyaconvoy effect, yaitudimana proses-proses
menunggu lama untuk menunggu satu proses besar yang sedang dieksekusi oleh CPU.
Algoritma Clock Halaman (atau Clock saja)
menggunakan prinsip Second-Chance tapi dengan antrian yang berbentuk melingkar.
Pada antrian ini terdapat pointer yang menunjuk ke halaman yang paling lama
berada di antrian. Ketika terjadi kesalahan halaman, halaman yang ditunjuk oleh
pointer akan diperiksa bit acuannya seperti pada Second-Chance. Jika bit acuan
= 0, halaman tersebut akan langsung diganti. Jika bit acuan = 1, bit acuannya
diubah menjadi 0 dan pointer akan bergerak searah jarum jam ke halaman yang
berada di sebelahnya. Penggunaan antrian berbentuk melingkar menyebabkan
halaman tidak perlu dipindahkan setiap saat, yang bergerak cukup pointer saja.
Meski pun algoritma second-chance sudah cukup baik, namun pada kenyataannya
penggunaan algortima tersebut tidak efisien. Algoritma clock adalah
penyempurnaan dari algoritma tersebut. Pada prinsipnya kedua algoritma tersebut
sama, hanya terletak perbedaan pada pengimplementasiannya saja. Algortima ini
menggunakan antrian melingkar yang berbentuk seperti jam dengan sebuah penunjuk
yang akan berjalan melingkar mencari halaman untuk diganti.
Komentar
Posting Komentar